Tema Cerpen : Manusia Dan Kasih Sayang
SESOSOK WANITA PERKASA
Sejak usia genap 4 tahun, kedua orang tuaku sudah bercerai. Saat aku duduk dibangku TK, aku sudah diasuh oleh bibi dari mamahku. Bibi tinggal bersama suami dan 1 anak laki lakinya dan satu anak perempuan yang aku anggap sebagai kakakku sendiri.Mamah yang awalnya kerja disuatu pabrik boneka di Bogor harus pergi ke Korea untuk bekerja disana karena suruhan dari pabrik. Selama 4 tahun lebih aku ditinggal mamah dan papah dan diasuh oleh bibi. Waktu umur 4 tahun aku masih remang remang rasanya meihat sosok mamah sampai seketika 4 tahun kehidupanku tanpa mamah berlalu dan waktunya mama kembali ke Indonesia. Perasaan yang biasa saja bahkan bingung ketika semua orang berbicara tentang kepulangan mamah dimobil itu. Kita memang sering berkomunikasi, bahkan mamah setiap seminggu 3 kali menelponku. Tapi aku tidak begitu paham saat itu tentang pembicaraan kita. Dia hanya sering mengatakan bahwa dia merindukan ku dan ingn cepat bertemu.
Sejak usia genap 4 tahun, kedua orang tuaku sudah bercerai. Saat aku duduk dibangku TK, aku sudah diasuh oleh bibi dari mamahku. Bibi tinggal bersama suami dan 1 anak laki lakinya dan satu anak perempuan yang aku anggap sebagai kakakku sendiri.Mamah yang awalnya kerja disuatu pabrik boneka di Bogor harus pergi ke Korea untuk bekerja disana karena suruhan dari pabrik. Selama 4 tahun lebih aku ditinggal mamah dan papah dan diasuh oleh bibi. Waktu umur 4 tahun aku masih remang remang rasanya meihat sosok mamah sampai seketika 4 tahun kehidupanku tanpa mamah berlalu dan waktunya mama kembali ke Indonesia. Perasaan yang biasa saja bahkan bingung ketika semua orang berbicara tentang kepulangan mamah dimobil itu. Kita memang sering berkomunikasi, bahkan mamah setiap seminggu 3 kali menelponku. Tapi aku tidak begitu paham saat itu tentang pembicaraan kita. Dia hanya sering mengatakan bahwa dia merindukan ku dan ingn cepat bertemu.
“Feby
seneng ga mamah mau pulang?” tanya bibi.
Aku
menjawab girang “ah mamah yang suka
ditelepon itu ya? Asik pasti mama bawain banyak mainan”
Dan
sesampainya kita dibandara datanglah sosok wanita yang tinggi membawa koper
bersama seorang laki laki berbadan hampir sama dengannya dan membawa membawa
bingkisan besar ditangannya. Langkah kakinya lama menuju kearahku. Dan wanita itu berlari kearahku dan segera
memelukku dengan erat samil meneteskan air mata. Entah apa yang ada dipikiranku
saat itu, bibi pun mulai berbicara denganku.
“Feby
tau ga itu siapa?” Tanyanya.
Lalu
aku menjawab dengan nada takut dan hampir menangis “Enggak, siapa bi? Feby takutt..”
“Ini
mamah by. Mamah yang suka telepon feby. Inget ga hayoo..” Wanita itu berkata
demikian.
Lalu
kami begegas masuk ke mobil dan segera meninggalkan bandara. Diperjalanan aku
dipaku oleh mama dipangkuannya.
Dan
saat itu aku merasa memiliki seseorang yang telah hilang dalam hidup ini. Bertahun
tahun aku kehilangan 2 orang yang seharusnya ada disampingku. Yang seharusnya
membelikanku mainan, baju, sepatu lucu dan hal lain yang aku senangi. Tapi itu
bukan yang aku alami, jauh dari orang tua yang sudah sejak kecil bercerai tanpa
aku pernah melihat sosok ayah. Ayah yang entah kemana perginya sekarang, tapi
setelah berjalannya waktu dan aku beranjak dewasa aku mengeti bahwa apa yang
dilakukan mamah kepadaku saat itu hingga pergi jauh hanya untuk memberiku
sesuap nasi untuk kebutuhanku dia tak pernah lelah bekerja untukku, untuk
kehidupanku dimasa depan.
Dan
sekarang sosok laki laki yang ada dibandara itu telah menjadi ayah tiriku. Ayah
yang jauh umurnnya dibanding mamahku dan yang terpening dia sayang padaku.
Mereka menikah setelah sebulan mamah berada di Indonesia. Lalu kami mengontrak
rumah dan pergi dari rumah bibi. Bibi tetap aku anggap mamah karena dia yang
membimbingku selama beberapa tahun, jasanya yang tulus merawatku membuatku
semakin menyayanginya setara mamah. Sekarang aku mempunya 1 adik laki laki yang
10 tahun berbeda dibawahku. Tapi aku menyayanginya seperti adik kandungku
sendiri, diapun sangat menyayangiku seperti kakak kadungnya sendiri. Tapi kelak
dikemudian hari dia akan tau cerita sesungguhnya. Cerita yang penuh dengan suka
duka. Hadapilah segala urusan dengan tetep berikhtiar dan yakin pada Allah bawa
semua sudah diatur jalan cerita kehidupan ini, yang terpenting cintailah dan
kasihilah orang terkasih diseliling kita karena kelak suatu saat kamu pasti
akan merindukannya. Jarak bukan sesuatu yang bisa memisahkan kasih sayang ibu
dengan anak, tapi kasih sayang ialah dimana orang terkasih akan tetap berada
dihati kita.
-The
End-
Komentar
Posting Komentar