SEDIKIT ASAL USUL PANCASILA 1
ASAL USUL PANCASILA
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta India (kasta
brahmana). sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua
macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i
pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang
artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.
Perjalanan Panjang Lahirnya Pancasila
Pada masa-masa akhir Perang Dunia
II, kekalahan Jepang pada sekutu dalam perang Pasifik tak lagi bisa disembunyikan.
Hal ini mendesak Jenderal Kuniaki Koisi yang saat itu menjabat sebagai Perdana
Menteri Jepang untuk mengumumkan sebuah rencana untuk Indonesia ke depannya
pada tanggal 7 September 1944. Hal yang diumumkan oleh Koisi ternyata adalah
sebuah rencana untuk memerdekakan Indonesia ketika Jepang berhasil memenangkan
perang Asia Timur, berharap pengumuman ini akan membuat Indonesia berpikir
bahwa pasukan Sekutu adalah perenggut kemerdekaan mereka. Bibit yang akan
membentuk lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia muncul
ketika pada 1 Maret, Kumakichi Harada memberitahukan tentang pembentukan badan
yang bertugas menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan dengan nama Dokuritsu
Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau
disingkat BPUPKI).
Ketika BPUPKI secara resmi
dibentuk pada 29 April 1945, yang ditunjuk menjadi ketua adalah Radjiman
Wedyodiningrat, didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan satu orang Jepang
sebagai wakil ketuanya. Soeroso sendiri sebenarnya memegang posisi ganda, yaitu
sebagai kepala sekretariat BPUPKI bersama Abdoel Gafar dan Masuda Toyohiko.
Ketika didirikan, BPUPKI memiliki 67 anggota dengan 7 diantaranya merupakan
orang Jepang yang tidak memiliki hak suara.
Pada 28 Mei 1945, BPUPKI mengadakan
sidang pertama mereka di gedung Volksraad, Jalan Pejambon 6, Jakarta. Sidang
hari pertama ini hanya merupakan upacara pelantikan, dan sidang sesungguhnya
baru dimulai keesokan harinya selama empat hari. Pada sidang ini, Muhammad
Yamin menyampaikan pidato dan merumuskan hal yang menjadi awal sejarah lahirnya
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, yaitu: ideologi
Kebangsaan, ideologi kemanusiaan, ideologi ketuhanan, ideologi kerakyatan, dan
ideologi kesejahteraan. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan
dasar-dasar kebangsaan, internasionalisme, kesejahteraan, ketuhanaan, dan
mufakat sebagai dasar negara. Ia juga memberi nama dasar-dasar tersebut
Pancasila, dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar atau
azas.
Usulan Pancasila milik Soekarno
kemudian ditanggapi dengan serius, menyebabkan lahirnya Panitia Sembilan yang
berisi Soekarno, Mohammad Hatta, Marami Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim,
Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, dan Wahid Hasjim. Panitia ini kemudian
bertugas untuk merumuskan ulang Pancasila yang telah dicetuskan oleh Soekarno
dalam pidatonya.
Rumusan selanjutnya yang nantinya
menjadi pencipta sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Indonesia adalah ketika dibuatnya Piagam Jakarta, di sebuah rapat non-formal
pada 22 Juni 1945 dengan 38 anggota BPUPKI. Pada pertemuan ini, terjadi debat
antara golongan Islam yang ingin Indonesia menjadi negara Islam dan golongan
yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler. Ketika mereka mencapai persetujuan,
dibuatlah sebuah dokumen bernama Piagam Jakarta yang di dalamnya terdapat
usulan bahwa pemeluk agama Islam wajib menjalankan syariat Islam. Rancangan ini
akhirnya dibahas secara resmi pada tanggal 10 dan 14 Juli 1945, dimana dokumen
ini dipecah menjadi dua, bernama Deklarasi Kemerdekaan dan Pembukaan.
Pada sore hari di 17 Agustus
tahun 1945, menyusul menyerahnya Kekaisaran Jepang, petinggi-petinggi
masyarakat dari daerah Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kalimantan
menemui Soekarno untuk menyatakan keberatan mereka terhadap rumusan sebelumnya
yang menuliskan bahwa pemeluk agama Islam wajib menaati syari’at Islam.
Soekarno dengan segera menghubungi Hatta dan merencanakan pertemuan dengan
wakil-wakil dari golongan Islam yang tentu saja keberatan dengan usulan ini
pada awalnya. Setelah diskusi cukup mendalam, kalimat dalam rumusan tersebut
kemudian diubah menjadi “ketuhanan yang maha esa” demi menjaga kesatuan
Indonesia.
Pada akhir tahun 1949, Republik
Indonesia harus menerima rumusan penggantian bentuk pemerintahan menjadi negara
federal dan hanya menjadi negara bagian Belanda. Pada masa ini, sudah terbentuk
kerangka Pancasila yang hampir mengikuti Pancasila modern. Beberapa bulan
setelah menjadi RIS, banyak negara bagian yang memilih bergabung dengan RI
Yogyakarta, dan setuju mengadakan perubahan konstitusi RIS menjadi UUDS. Pada
era kehancuran RIS ini, kerangka Pancasila belum berubah dari era awal RIS
dibentuk oleh Belanda.
Ketika 5 Juli 1959 tiba, presiden
Soekarno memutuskan untuk menetapkan UUD yang disahkan pada 18 Agustus oleh
PPKI untuk menggantikan UUDS yang gagal menciptakan kestabilan negara pada saat
itu. Menyusul penggunaan kembali UUD 1945, Pancasila yang menjadi rumusan resmi
adalah Pancasila dalam pembukaan UUD, yang merupakan Pancasila yang kita kenal
di era modern ini.
Hal lain yang menjadi titik
penting dalam sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Indonesia adalah saat terjadi insiden Gerakan 30 September (G30S) pada tahun
1965. Meskipun hingga saat ini masih sering terjadi perdebatan tentang siapa
dan apa motif yang ada di belakang insiden ini, pihak militer bersama dengan
kelompok agama terbesar pada waktu itu sepakat untuk menyebarkan kabar bahwa
penggiat insiden ini adalah PKI yang ingin mengubah ideologi negara dari
Pancasila menjadi ideologi Komunis. Karena upaya kudeta ini gagal, pemerintahan
orde baru memutuskan 1 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila, menyimbolkan
bahwa Pancasila menunjukkan kekuatannya (kesaktiannya) terhadap ideologi Komunis.
Komentar
Posting Komentar