Tugas 2 Mata Kuliah Matematika dan imu alamiah dasar

. RUANG LINGKUP IPA 
1. Pengertian Alam Semesta (Mikrokosmos & Makrokosmos)
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “alam” memiliki arti segala yang ada di langit dan di bumi (seerti bumi, bintang, kekuatan). Sedangkan kata “semesta” berarti seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam – tidak dapat lepas dari takdirnya masing-masing; (berlaku untuk) seluruh dunia, universal.
     Alam semesta, menurut orang Babylonia (kuranglebih 700-600 SM), merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
     Di abad 19, gagasan yang umum adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya.
     Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotic maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia. Atau ada pula yang mengatakan bahwa pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmosMikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang Makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
     Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoritersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
     Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotic maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.
     Alam semesta terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, planet-planet dan matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih dari 200 miliyar bintang penyusun galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu di antara bermiliyar-miliyar bintang di alam semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 miliyar bintang baru untuk sebuah galaksi. Galaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta.
2. Teori Terjadinya Alam Semesta
     Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (Geosentrisme). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain. Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut:
  1. Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory)
   Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).
  1. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
   Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
  1. Teori Nebular
   Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.
  1. Teori planettesimal
   Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.
  1. Teori Tidal atau teori pasang surut
   Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa
  1. Teori Bintang Kembar
   Berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
  1. Teori Creatio Continua
   Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih besar daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium dan zat-zat lainnya.
  1. Teori G.P. Kuiper (1950)
   Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.
3. Sistem Tata Surya dan Planet-Planet
     Sistem tata surya adalah semua benda-benda yang ada dilangit seperti planet, matahari, satelit, asteroid, satelit bumi dan lain sebagainya yang ada di langit. Semua sistem tata surya tersebut akan terbentuk sebuah sistem secara teratur serta semua objek yang ada dilangit akan terikat dengan gaya gravitasi.
Terbentuknya Tata Surya
     Setelah kita mengetahui apa itu sistem tata surya, kita akan menjelaskan lagi mengenai terbentuknya tata surya menurut para ahli penelitian luar angkasa. Karena pada proses pembentukan tata surya melalui beberapa proses sehingga akan banyak benda-benda langit yang akan mengelilingi tata surya yang terikat dengan gaya gravitasi. Berikut adalah penjelasan mengenai terbenetuknya tata surya yang dilakukan penelitian oleh parah ahli :
1) Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberli (1843-1928) dan Astronom Forest R. Moulton (1872-1952)
   Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk karena adanya benda langit lain yang lewat cukup dekat dengan matahari pada saat awal pembentukan matahari. Akibat dari kedekatan benda langit tersebut dengan matahari mengakibatkan adanya tonjolan pada permukaan matahari. Dengan adanya bantuan bintang yang dekat dengan matahari akan memberikan efek gravitasi sehingga terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang pada matahari.
   Setelah itu sebagian besar materi akan tertarik kembali, dan sebagian benda langit lainnya akan tetap di orbit akan mendingin dan memadat dan akan menjadi benda-benda berukuran kecil yang disebut dengan planetisimal dan beberapa benda planet lainnya yang berukuran besar disebut dengan protoplanet. Dan objek-objek tersebut akan bertabrakan dari waktu ke waktu dan akan membentuk bulan dan planet dan sisa dari materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
2) Teori Awan Debu oleh Carl Von Weizsaeker (1940) dan Gerard P. Kuiper (1950)
   Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu kemudian gumpalan awan mengalami penyumbatan dan pada proses penyumbatan tersebut partikel-partikel debu akan tertarik masuk ke bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan kemudian mulai terikat yang akan membentuk cakram yang tebal dibagian tengah dan bagian tepi nya yang tipis. Lalu partikel-partikel di bagian tengah cakram akan saling menekan dan kemudian menimbulkan panas dan berpijar , dan bagian inilah yang akan menjadi matahari. Sementara itu bagian yang luar akan berputar sangat cepat sehingga akan terpecah-pecah membentuk gumpalan yang lebih kecil dan gumpalan kecil ini akan terikat dan kemudian membeku yang akan menjadi planet-planet.
3) Teori Nabule (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796)
   Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya melalui proses yaitu matahari dan planet berasal dari kabut yang berpijar yang terikat di dalam jagat raya. Karena berupa kabut yang berbentuk bulat seperti bola yang besar dan jika semakin bola itu mengecil akan semakin cepat putarannya. Lalu akibatnya bentuk bola tersebut mendekat pada kutubnya lalu melebar di bagian equatornya sehingga bagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan akan membentuk gelang-gelang pada sekeliling bagian utama kabut kemudian gelang-gelang tersebut akan membentuk gumpalan yang akan menjadi planet-planet dan satelit. Sedangkan bagian tengah yang masih berpijar akan selalu membentuk gas pijar yang di sebut dengan matahari.
   Berikut adalah hasil dari penjelasan terbentuknya tata surya menurut dari sebagian para ahli penelitian luar angkasa yang menjelaskan secara detail terbentuknya sistem tata surya beserta dengan benda-benda yang dilangit.
Anggota Sistem Tata Surya
     Sistem tata surya memliki banyak benda-benda langit yang mengelilingi tata surya, bagian-bagian dari langit itu berjalan sesuai dengan strukturnya yang secara teratur yang saling melengkapi satu sama lain agar tidak menimbulkan kerusakan pada anggota-anggota planet lainnya.
sistem tata surya
  1. Matahari
   Matahari merupakan anggota penting dalam tata surya yang merupakan komponen utama dalam tata surya. Matahari juga disebut sebagai induk di dalam tata surya . Matahari memilki ukuran sebesar 332.830 massa bumi. Dengan memiliki ukuran massa yang besar ini menimbulkan kepadatan inti yang besar agar bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. Kemudian energi ini di pancarkan ke luar angkasa radisi elektromagnetik dan termasuk spektrum magnetik. Matahari juga memiliki lapis lapisan-lapisan yaitu :
1. Bagian Inti
Bagian inti adalah lapisan paling dalam pada matahari yang memiliki suhu 14 juta kelvin, dan inti core ini merupakan tempat terjadinya reaksi nuklir yang akan menghasilkan energi yang sangat besar.
2. Fotosfer
Fotosfer adalah lapisan yang masih memiliki energi panas yang dahsyat yang suhunya sekitar 6000 kelvin yang memiliki ketebalan sekitar 300 km. Dan fotosfer merupakan bagian matahari yang dapat dilihat, namun kita tidak  bisa selalu menatap matahari secara langsung karena dapat menimbulkan kerusakan mata.
3. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan bagian atmosfer matahari  yang memiliki suhu 4.500 kelvin dan memiliki ketebalan 2.000 kilometer.
4. Korona
Korona adalah lapisan luar matahari yang tidak terlalu memberikan energi panas karena korona memiliki suhu 1 juta kelvin serta memiliki ketebalan 700.000 km.
   Energi panas yang selalu dipancarkan matahari memungkinkan ada nya kehidupan di bumi. Dan tanpa pemantulan cahaya matahari. Jadi kita tidak  bisa melihat anggota-anggota lain dari tata surya hanya yang tampak saja seperti bintang, meteor dan komet.
  1. Planet -planet
     Selain matahari ada juga anggota benda-benda langit lainnya yaitu planet-planet. Planet adalah anggota benda-benda langit yang memiliki beberapa variasi dengan bentuk dan ukuran tertentu pada planet. Planet terbagi menjadi 7 yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus yang memiliki variasi dengan bentuk ukuran tertentu pada setiap planet. Berikut adalah penjelasan dari ke -7 planet tersebut :
1. Merkurius
merkurius
   Planet Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari yang memilii jarak sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Planet merkurius ini tidak dapat di lihat hanya dengan kasat mata. Merkurius biasa bisa di lihat ketika disaat waktu fajar dan waktu senja. Merkurius adalah planet yang terkecil diantara planet yang lainnya. Merkurius hanya memiliki 4.862 km, pada permukaan merkurius memberikan energi yang panas dan kering. Merkurius memiliki suhu 427° C pada siang hari dan memiliki suhu 184° C pada malam hari. Pada permukaan merkurius terdapat sejumlah kawah atau lubang ledakan yang disebabkan karena bertabrakan dengan meteor dan komet. Merkurius akan bergerak mengelilingi matahari 1 kali putaran membutuhkan waktu 88 hari dan akan berotasi dengan periode rotasi 59 hari karena merkurius tidak memiliki satelit. Merkurius melakukan gravitasi pada permukaan bumi sekitar sepertiga gravitasi
2. Venus
venus
   Planet venus ini merupakan planet kedua yang terdekat dengan matahari dalam sistem tata surya yang memiliki jarak sekitar 108 juta kilometer. Pada permukaan planet merkurius ini dikelilingi awan tebal karbondioksida sehingga akan sulit untuk dilihat. Awan tersebut memiliki fungsi sebagai melindungi venus dari energi matahari agar tidak mengenai permukaan venus sehingga menyebabkan energi matahari terperangkap di dalam kabut awan sehingga membuat venus sangat luar biasa karena  dilindungi langsung dengan kabut awan. Tinggi suhu merkurius sekitar 480 oC yang memiliki suhu cukup panas. Merkurius biasa bisa dilihat ketika waktu pagi hari dan waktu senja. Pada permukaan venus, merkurius memiliki permukaan yang datarannya rendah dan dataran tinggi yang bebentuk namun suhunya panasnya seperti gunung api dan aliran lahar sehingga jika ada gunung berapi akan meletus di planet ini. Venus memiliki ukuran diameter yang hampir sama dengan bumi hanya berselisih sekitar 600 km yang lenih kecil dari bumi. Merkurius akan mengelilingi matahari 1 kali putaran dalam waktu 225 hari dengan periode rotasi 243 hari yang akan melakukan rotasi yang berlawanan dengan planet yang lainnya karena venus juga tidak memiliki satelit seperti merkurius.
3. Bumi
bumi
   Bumi adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, karena yang kita tempati adalah bumi sehingga kita menganggap bumi adalah planet terbesar dengan adanya jumlah penduduk yang tak terhitung. Pada bumi ini ada atmosfer yang melindungi dan campurna bahan kimiaa organik yang tepat untuk melindungi pada lapisan matahari. Sehingga planet ini merupakan satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat mendukung adanya kehidupan dan bumi termasuk planet ke tiga dalam urutan sistem tata surya. Bumi adalah planet yang paling dinamis yang dapat mendaur ulang diri nya sendiri dengan suhu dan tekanan permukaan bumi memungkinkan adanya air dan bisa dijadikan dalam bentuk cair, padat atau gas. Bumi memiliki diameter sekitar 12.700 km dan akan berevolusi 365,25 hari serta rotasi nya dalam wkrtu 24 jam. Dan bumi hanya memiliki satu satelit yaitu bulan.
4. Mars
mars
   Planet mars ini merupakan planet kedua dari matahari yang memiliki ukuran lebih kecil dari bumi dengan diameter sekitar 6.800 km dan memiliki jarak ke matahari sekitar 228 juta km dengan waktu satu kali putaran 687 hari dan periode rotasi sekitar 24,6 jam. Mars memiliki belahan selatan yang dengan permukaan tua yang situasinya stabil yang banyak lubang ledakan. Sedangkan pada belahan utaranya akan menjaga arus lahar dari gunung berapi yang dahsyat dan paling besar dalam sistem tata surya. Ketika ingin melakukan penelitian pada permukaan planet mars bukan mengirimkan manusia ahli astronot melainkan para robot kecil dari Amerika Serikat. Dan dari hasil penelitian pada permukaan mars bahwa ditemukan adanya cairan air di waktu masa lalu sebelum di lakukannya penelitian, sehingga planet mars hampir sama dengan bumi dan para ilmuwan akan terus melakukan penelitian apakah bisa memungkinkan manusia untuk hidup di planet ini seperti kehidupan yang ada di bumi. Planet mars ini memiliki dua satelit yaitu Phobos dan Deimos.
5. Jupiter
jupiter
   Jupiter adalah planet ke lima dalam urutan anggota tata surya . Jupiter merupakan planet yang terbesar diantara planet yang lainnya. Jupiter memiliki garis tengah pada permukaannya sekitar 142.860 kmdan mempunyai volume sekitar 1.300 kali dari volume bumi. Dengan letak jupiter lebih jauh dari planet yang lainnya, namun jupiter mudah di lihat dengan kasat mata karena ukurannya yang sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Jupiter memiliki gas yang berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian menghasilkan badai besar dipermukaan jupiter. Untuk rotasi nya jupiter melewati masa rotasi selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan bumi serta dengan revolusi nya sekitar 12 tahun. Jupiter juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari hidrogen dan helium dan awan dari amoniak dan kristal es. Planet ini memiliki 16 satelit di antara nya adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto dan lain sebagainya.
6. Saturnus
saturnus
   Saturnus adalah planet yang ke enam dalam urutan anggota tata surya. Saturnus merupakam planet yang tercantik diantara planet lainnya karena saturnus memiliki cincin yang mengelilingi planet karena ukuran cincinnya lebih besar dibandingkan dengan planet yang lainnya. Karena pada saturnus terdapat banyak cincin-cincin kecil yang berjumlah samapi ratusan. Cincin-cincin kecil yang ada di planet saturnus ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu yang menurut para peneliti merupakan peninggalan dari satelit yang lebih dulu yang sudah hancur karena benturan dengan planet-planet yang lainnya. Ketika kita ingin melihat keindahan dari saturnus ini tidak akan terlalu menonjol karena letaknya yang terlalu jauh sekitar1.428 km dari matahari dan jarak ini bisa sampai 10 kali jarak diantara bumi dengan matahari. Lalu saturnus memiliki diameter dengan ukuran 120.000 km dan planet saturnus ini merupakan planet terbesar kedua setelah planet jupiter. Planet saturnus berisi banyak gas helium dan hidrogen sehingga menyebabkan kepadatan planet sehingga planet ini bisa mengapung di atas air. Untuk periode revolusi nya pada planet ini selama 29,5 tahun dan periode rotasinya selama 10,6 jam. Karena saturnus memiliki kerapatan yang rendah dan memiliki waktu rotasi yang cepat sehingga saturnus berbentuk pipih. Dan saturnus memiliki 21 satelit diantaranya adalah Titan.
7. Uranus
uranus
   Uranus adalah planet yang ke tujuh dalam urutan anggota tata surya. Pada planet uranus ini sangat berbeda dengan planet lainnya karena salah satu kutub dari planet uranus ini menghadap ke matahari dan berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya yang mengelilingi matahari. Yang menyebabkan salah satu kutub dari planet uranus menghadap ke matahari adalah karena ditabrak oleh suatu objek besar sehingga mengakibatkan bergeser ke sisinya. Lalu objek yang menabrak planet uranus ini hancur dan bekas dari kehancurannya membentuk awan dan uap air batu-batu di sekeliling planet uranus yang berbentuk cincin tipis. Sedangkan pada permukaan uranus memiliki suatu samudera yang kotor yang bergabung dengan metana dan amoniak seta lapisan atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen. Uranus memiliki jarak dari matahari sekitar 2.870 juta km yang mempunyai diameter sekitar 50.100 km. Uranus memiliki waktu rotasi selama 11 jam dan juga memiliki waktu revolusi selama 84 tahun.  Sedangkan itu uranus memiliki 5 satelit diantaranya adalah Titania, Oberon, Ariel, Umbriel, dan Miranda. Dan uranus juga memiliki cincin seperti planet saturnus.
8. Neptunus
neptunus
   Neptunus adalah planet yang ke delapan dalam urutan anggota tata surya. Neptunus adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan planet yang paling berangin dalam tata surya. Sehingga bisa saja ada badai yang sangat besar yang timbulnya dari planet ini. Planet ini memiliki ukuran jarak dai matahari yaitu sebesar 4-500 jt km. Untuk massa 16 jam. revolusi pada planet ini membutuhkan waktu selama 165 tahun serta  yang dibutuhkan untuk rotasinya adalah 16 jam . Planet neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas metana yang sama dengan planet neptunus. Pada planet neptunus ini juga berbeda dengan lainnya, planet ini tidak memiliki batasan-batasan diantara lapisan-lapisannya. pada planet ini memiliki suatu inti yang kecil dari batu karang serta dikelilingi samudera yang banyak lumpur dan batu-batuan. Planeti ini memiliki delapan satelit diantaranya adalah Triton.
Benda langit lain
   Setelah membahas jenis planet-planet yang ada dilangit yang termasuk merupakan bagian dari tata surya juga. Sekarang  akan menjelaskan benda-benda langit lainnya yang ada pada anggota tata surya yaitu meteor, asteroid, satelit dan komet. Berikut adalah benda-benda lain pada anggota tata surya :
1. Meteor
   Meteor adalah serpihan-serpihan benda padat yang beterbangan tidak beraturan yang berasal dari serpihan asteroid, ekor komet atau pecahan dari benda-benda langit lainnya yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga membuat serpihan-serpihan benda langit tersebut melesat serta terbakar hingga sampai ke arah bumi yang menyebabkan kerusakan pada bumi jika meteor ini jatuh. Pada umumnya meteor ini habis terbakar sebelum sampai ke permukaan bumi dan ada juga meteor yang belum habis terbakar sebelum sampai ke permukaan bumi yang disebut dengan meteorit.
2. Asteroid
   Asteroid adalah benda langit yang kecil dan padat yang merupakan bagian dari tata surya. Pada penelitian oleh ahli astronomi italia Giuseppi Piazzi yang menemukan sebuah benda langit diantara orbit mars dan jupiter. Lalu benda langit ini dinamakan Ceres yang memiliki diameter sekitar 1.000 km dan semakin lama ditemukannya benda-benda kecil yang lain yang mirip dengan planet yaitu asteroid diantara orbit mars dan jupiter. Sedangkan di dalam asteroid ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam ceres dan jika asteroid tidak dekat dengan jupiter mungkin asteroid akan menjadi planet karena gaya gravitasi jupiter yang sangat besar sehingga tidak memungkinkan asteroid menjadi planet.
3. Satelit
   Satelit adalah suatu benda yang ada di ruang angkasa yang mengitari benda lain dan akan tetap pada gaya tarik benda lain yang ukurannya lebih besar. Yang memiliki satelit adalah bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus dan neptunus atau bulan yang akan mengelilingi planet-planet tersebut.
4. Komet
   Komet adalah benda angkasa yang sama dengan asteroid yaitu benda langit yang kecil dan padat yang hampir seluruh isinya terbentuk dari gas dan debu yang membeku. Komet berputar disekeliling matahari dalam bentuk elips yang bentuknya memanjang dan ke setiap arah. Komet merupakan benda langit yang tidak bisa dilihat karena posisinya jauh sekali dari matahari meskipun menggunakan teleskop yang terbesar yang dimiliki manusia di dunia sekalipun. Komet tidak bergerak di dalam orbit nya yang hampir sekular pada arah yang tunggal. Dan pada awalnya komet merupakan benda yang gelap dan terpencar yang memiliki pusat yang terpadat yang disebut sebagai inti, serta memiliki daerah yang memiliki tudung yang  mengelilingi  inti dinamakan sebagai koma. Setelah itu komet mendekati matahari keadaan permukaan komet mulai sedikit lebih cerah. Dan pada jarak 160 km dari matahari beberapa dari komet memberikan zat kabut yang mengalir serta mulai menjauhi matahari dan akan membentuk ekor. Ekor pada komet terdiri dari gas yang sangat tipis yang memberikan penyinaran dan akan memnatulkan cahaya matahari yang jauh diatasnya. Komet terbagi menjadi dua yaitu :
1)Komet tak berekor
   Komet yang tak berekor adalah komet yang garis lintasannya sangat pendek sehingga tidak bisa melewati daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa dan tidak bisa meyerap gas-gas yang ada di daerah yang sangat dingin.
2)Komet berekor
   Komet berekor adalah komet yang garis lintasannya sangat jauh yang berbentuk elips yang melewati daerah-daerah yang sangat dingin diangkasa dan jika lintasannya dekat dengan matahari maka akan mengeluarkan gas yang ada pada di daerah dingin untuk membentuk ekor.
4. Struktur Bumi
     Bumi adalah salah satu planet di tata surya(sistem matahari) yang terdapat dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
     Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika dipelajari sifat batu-batuannya.Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia ±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa elips.Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun. Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :
1) Kerak bumi (crush)
   Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
2) Selimut atau selubung bumi (mantle)
   Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.
3) Inti bumi (core)
   Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
   Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).
5. Teori Pembentukan Bumi 
     Teori pembentukan Bumi adalah berbagai teori yang diajukan sebagai penjelasan asal usul terbentuknya Bumi. Banyak ilmuwan yang meneliti dan menyimpulkan peristiwa terbentuknya Bumi, dengan berbagai teori dan hipotesis mereka.
  1. Teori oleh Georges-Louis Leclerc
   Pada tahun 1778 ahli ilmu alam Perancis Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental inilah yang menjadi planet.
2. Teori Laplace
   Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin – cincin. Sebagian cincin gas tersebut, terlempar ke luar dan tetap terus berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah gumpalan – gumpalan bola yang menjadi planet – planet, termasuk Bumi.
3. Teori Planetisimal Hypothesis
   Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama-kelamaan menjadi padat dan disebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik – menarik dan bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.
4. Teori Tidal
   Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam [cerutu].Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan membentuk planet – planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
5. Teori Weizsäcker
   Pada tahun 1940, Carl Friedrich von Weizsäcker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. ini akan menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk planet – planet, termasuk Bumi.
6. Teori Kuiper
   Gerald P. Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi protomatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, dia juga memasukkan unsur – unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan mulai menggumpal menjadi planet – planet.
7. Teori Whipple
   Fred L. Whipple, seorang ahli astronom Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu aneh yang mengandung nitrogen yang sedikit kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.
B. KEHIDUPAN DI BUMI 
1) Teori Abiogenesis 
   Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad.
aristoteles
Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
   Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea. Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
   Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.
2) Teori Biogenesis 
     Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1. Francesco Redi 
Redi
   Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
Labu I    :  diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
Labu II   :  diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
Labu III  :  diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Labu I    :  dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
Labu II   :  dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
Labu III  :  dagingnya tidak busuk, tidak terdapat berlubang Percobaan Francesco Redi
   Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.
2. Lazzaro Spallanzani
spallanzani
   Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
Labu I   : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
Labu II  : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya sebagai berikut.
Labu I   : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
Labu II  : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
percobaan spallanzani
   Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
3. Louise Pasteur 
Pasteur
percobaan Pasteur
   Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu yang  disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
   Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
   Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan : “omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”  yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
C. EVOLUSI 
1. Teori Evolusi
     Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas. Terdapat dua macam evolusi :
1) Evolusi Progresif : Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.
2) Evolusi Regresif (retrogresif) : Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Teori dari para ilmuan mengenai Evolusi makhluk hidup:
1) Charles Darwin
   Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul “on the ofiginof species by means of natural selection” atau “the preservation of favored races in the struggle for life”. Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :
– Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi alam dan seksual
– Seleksi alam berupa “pertarungan” dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup
– Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi
– Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
– Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus
2) Jean Baptise Lamarck
   Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul “Philosophic zoologique”. Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
– Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
– Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
– Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
2. Seleksi Alam & Adaptasi
Seleksi Alam
   Seleksi alam didefinisikan sebagai perbedaan yang koheren dalam kebugaran antara organisme fenotip yang berbeda. Ini adalah konsep utama, penting tentang asal-usul spesies dan teori evolusi. Menurut penjelasan Darwin, seleksi alam adalah kekuatan yang didorong evolusi, tapi bahkan tanpa proses seleksi alam, evolusi masih dapat terjadi terutama oleh hanyutan genetik.
   Kemampuan bertahan hidup dan kemampuan untuk memproduksi organisme digunakan untuk mengukur kebugaran organisme tertentu. Variasi yang diwariskan dalam populasi, produksi keturunan yang banyak, dan variasi kebugaran di kalangan anak adalah kondisi yang akhirnya menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan reproduksi.
   Mereka yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan akan bertahan dan meneruskan sifat-sifat menguntungkan untuk generasi berikutnya sementara mereka yang tidak memiliki sifat-sifat yang menguntungkan tidak akan bertahan.
Adaptasi
   Adaptasi didefinisikan sebagai suatu proses evolusi yang meningkatkan kebugaran organisme tertentu, relatif terhadap keadaan karakter alternatif. Seperti penjelasan Darwin, Seleksi alam adalah penyebab diketahui dari adaptasi.
   Organisme akan mengembangkan sifat-sifat mereka sendiri untuk menghadapi tantangan lingkungan untuk bertahan hidup sendiri dengan proses adaptasi. Para anggota yang mengembangkan sifat-sifat adaptif akan bertahan di lingkungan dan mampu meneruskan sifat mereka, yang bertanggung jawab untuk adaptasi ini, generasi berikutnya. Ciri-ciri adaptif dapat menyebabkan perubahan struktural, perilaku, atau fisiologis dalam organisme.

Apakah Perbedaan antara Seleksi Alam dan Adaptasi?

1) Seleksi alam adalah satu-satunya mekanisme yang diketahui menyebabkan adaptasi antara individu-individu dalam suatu populasi.
2) Gaya pendorong evolusi adalah seleksi alam, bukan adaptasi.
3) Seleksi alam penyebab menghasilkan adaptasi antara individu-individu dalam suatu populasi selama proses evolusi
4) Tidak seperti seleksi alam, adaptasi yang dibuat oleh sifat-sifat yang dikenal sebagai sifat adaptif. Ciri-ciri ini akan meningkatkan kebugaran antar individu dalam suatu populasi.
5) Adaptasi akan menghasilkan struktur, perilaku, atau fisiologis perubahan, pada organisme. Ini adalah proses langsung yang dilakukan oleh sifat adaptif. Hasil akhir adalah bahwa organisme dengan adaptasi ini akan secara alami dipilih oleh proses evolusi.
6) Seleksi alam dapat terjadi pada tingkat yang berbeda seperti gen, organisme individu, populasi, dan spesies. Sementara adaptasi terutama terjadi pada tingkat gen dan akhirnya akan menjadi perubahan dalam tingkat yang disebutkan di atas yang lain.
7) Seleksi alam tidak menyediakan landasan moralitas atau etika dalam perilaku organisme, terutama pada manusia, namun sifat adaptif akan berevolusi untuk mengubah perilaku tertentu terutama di kalangan populasi.
CONTOH SELEKSI ALAMContoh Seleksi Alam
CONTOH ADAPTASI – WARNA adaptasi-warna
Sumber:
http://usaha321.net/perbedaan-seleksi-alam-dan-adaptasi.html

Komentar

Postingan Populer