MANUSIA & KESUSASTRAAN

PAPER 3                                

1.      PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Sastra adalah karya, sama posisinya seperti karya-karya yang lain, seperti Cerpen, Puisi, lukisan, patung, Musik, Seni peran, dan apa saja yang merupakan hasil dari proses penciptaan. Sastra adalah sebuah karya yang diawali dengan kejujuran, diisi dengan kesungguhan hati dan diakhiri dengan kerelaan. Sastra juga dapat didefinisikan sebagai cinta pada ciptaan Tuhan. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreasifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari kebebasan berekspresi, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat suatu medium, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Seni juga merupakan suatu kebebasan yang mana kita bebas untuk menciptakan karya apa yang ingin kita perlihatkan kepada semua orang.
Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yangberasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus.Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat.Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.

2.      BUDAYA & PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Lima Komponen Dalam Prosa Lama
a)      Dongeng adalah Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
b)      Hikayat adalah Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
c)      Sejarah adalah Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
Prosa baru Meliputi :
a)      Kisah adalah Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
b)      Cerpen adalah Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya
c)      Novel adalah Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
d)     Biografi adalah Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
e)      Otobiografi adalah Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

3.      NILAI NILAI PROSA FIKSI

Prosa fiksi merupakan cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai prosa fiksi diantaranya adalah :
a)      Memberikan wawasan, karena yang diperoleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai – nilai prosa fiksi.
b)      Memberikan inforrmasi, karena yang di peroleh pembaca bukan hanya wawasan tapi juga informasi yang banyak dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
c)      Memberikan kesenangan, selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat memberikan kesenangan pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu kala.
d)     Memberikan warisan, dapat di berikan kepada cucu – cucu kita untuk bekal mereka nanti dalam memdalami prosa fiksi tersebut.

PAPER 4                   KAITAN ANTARA ILMU BUDAYA DENGAN PUISI

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.


Contoh puisi kebudayaan:
BUDAYA?!
Rintik hujan seolah bernyanyi dalam ritme menawan
Seolah mentari benar-benar redup dan tenggelam dan tak kan muncul lagi
Dan pelangi enggan menyapa
Dalam serapahnya dunia akan kebobrokan bangsa
Indonesia?!
Ah! aku ingat betul, negara bak pelangi
Berkilauan...
Mempesona dalam setiap alunan jiwa
Dimana kita saat budaya direnggut satu per satu?
Hingga karakter negeri ini mulai luntur
Dimana kita saat budaya mengalami plagiarisme?
Hingga para pemudanya kehilangan kiblat  dan banyak tikus negeri berebut posisi
Wahai generasi baru...
Budaya Indonesia bukan sekadar cerita indah kuno yang hanya dapat dikenang
Karena mereka ada untuk membentuk karakter bangsa
Bangsa yang kaya akan budaya
Meaning:
Negara ini (Indonesia) yang sangat terkenal dengan keanekaragaman budayanya.  Di Indonesia, Budaya termasuk bentuk eksistensi dikanca internasional, dimana semua Negara mengakui dan mengenal Indonesia dari keanekaragaman dan keunikan budaya-budaya  juga sebagai tata cara hidup manusia yang dilakukan secara kelompok atau masyarakat yang diwariskan dari leluhur turun temurun dari generasi ke generasi.
Budaya merupakan identitas bangsa. Maka kemudian ada keharusan menjaga dan melestarikan identitas bangsa ini. Upaya menjaga dan melesetarikan budaya merupakan tanggung jawab orang-orang didalamnya. Peranan masyarakat sangatlah penting dalam melestarikan budaya, termasuk generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak hanya dalam kanca politik saja, aset bangsa ini pun menjadi tanggung jawab besar bagi generasi muda, dilesatarikan atau dihilangkan, itu semua ada ditangan generasi penerus bangsa.
Kemudian dapat dipahami bahwa generasi muda bangsa ini juga merupakan asset bagi Negara. Tidak hanya masa depan budaya, namun masa depan bangsa ini pun bergantung kepada generasi muda. Akan tetapi, dapat kita lihat dewasa ini, banyak ketimpangan - ketimpangan yang dilakukan oleh generasi-generasi muda dalam bertindak.
Generasi muda patutnya bangga dan berusaha menghalau budaya-budaya luar yang mampu menggerus kearifan budaya lokal Indonesia.Ini juga menjadi PR bagi pemerintah, bagaimana mengembalikan kesadaran dan perhatian generasi mudaya terhadap budaya bangsa ini. Bukan malah terus dicekoki pengaruh-pengaruh dari luar, karena memang kasus diatas tidak bisa sepenuhnya menyalahkan generasi yang melakukannya. Ada peran penting dari pemerintah untuk menangani pola pikir remaja dewasa ini.
Dengan demikian, nilai-nilai kearifan budaya lokal tidak akan pudar dengan berjalannya waktu dan dapat bersaing di era globalisasi ini. Karena dengan menghargai budaya bangsa ini, dan menjaga nilai-nilai budaya lokal yang baik, sedikit demi sedikit moral generasi muda bangsa akan membaik dan berhati-hati terhadap pengaruh budaya luar yang merusak moral bangsa ini.


Komentar

Postingan Populer